Translate

Selasa, 21 Mei 2013

Kecanggihan e-KTP

Ada beberapa teknologi dalam e-KTP diantaranya smart card blangko yang didalamnya telah disertai chip,
blangko ini memiliki tujuh lapisan, chip terletak dilapisan tengah, karena terletak didalam chip ini tidak bisa dilihat dari luar dan disebut chip nirsentuh



Kartu pintar
Kepala Bidang Sistem Elektronika Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Mohammad Mustafa Sarinanto mengatakan bahwa e-KTP termasuk kartu pintar karena menggunakan chip seperti halnya kartu kredit keluaran baru yang memuat data besar

Chip e-KTP ini, berbasis mikroprosesor dengan memori 8 kilobytes layaknya komputer kecil penyimpan data serta memiliki kemampuan memprosesnya

Chip tersebut memuat biodata pemegang e-KTP, termasuk tanda tangan digital, pasfoto, serta sidik jari, yang dengan alat pembaca kartu bisa terhubung kedata center nasional secara terenkripsi dan diproses dengan sistem pengelola kunci (Key Management System).

Chip dalam e-KTP ini, bersifat nirkontak (Contactless) yang cara berkomunikasinya menggunakan frekuensi gelombang radio dan antar muka (Interface) chipnya telah memenuhi standar ISO 14443 A dan 14443 B

Chip e-KTP ini tidak tampak dari luar seperti halnya kartu kredit atau simcard telepon yang chipnya menonjol
Chip e-KTP berada ditengah tujuh lapis blangko berbahan dasar polyethylene terephthalate glycol (PET-G) berukuran 85,60x53,98 mm dengan ketebalan 0,76-1 mm

Desain fitur keamanan fisik e-KTP selain telah memperhatikan foktor temperatur, juga memiliki daya tahan terhadap tekanan, bahan kimia tertentu, dan faktor lainya yang telah diuji disentra Teknologi Polimer BPPT.

Untuk mencegah tindak kriminal e-KTP dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan pada blangko yang berguna untuk inisialisasi, identifikasi, dan verifikasi identitas

Pemanfaatan chip jelasnya, juga didukung tegnologi biometrik yang mampu mengidentifikasi ketunggalan identitas penduduk melalui tiga jenis data biometrik yakni: foto wajah, 10 sidik jarh, dan dua iris mata

Dengan teknologi ini upaya untuk mengubah data seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan lainnya tidak akan berhasil. karena satu orang hanya bisa mendaftar sekali dan hanya mendapat satu e-KTP.

Teknologi biometrik juga berfungsi sebagai proses verifikasi untuk memastikan bahwa e-KTP benar-benar dipegang oleh pemiliknya,
yang bermanfaat untuk mendapat berbagai kebutuhan seperti Jaminan Kesejahteraan Sosial, Bantuan Langsung Tunai, dan lain-lain

Untuk berbagai kebutuhan tersebut, Kepala Program Penelitian dan Perekayasa e-KTP BPPT, Gembong Wibowanto mengatakan, e-KTP juga membutuhkan alat pembaca kartu (card reader) yang juga telah disiapkan prototipenya oleh BPPT

Tentukan Validitas
Card reader mampu mendeteksi valid tidaknya e-KTP karena jika palsu dan beski dibuat sangat mirip otomatis akan langsung diketahui

Card reader juga akan menunjukkan bahwa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan identitas yang tercetak di e-KTP merupakan identitas resmi atau tidak, ujarnya.

Selain itu alat pembaca eloktronik juga mampu memastikan apakah kartu itu dibawa oleh pemiliknya sendiri atau dibawa orang lain.

Ini karena card reader dilengkapi dengan modul biometrik sidik jari yang meminta sipemegang e-KTP meletakkan jarinya dipemindai,
lalu card reader akan membandingkan kemiripan karekteristik sidik jari, yakni telunjuk kanan atau kiri si pemegang, dengan sidik jari yang terekam dalam e-KTP,

Bila tertulis "Match" yang artinya (Sesuai) berarti e-KTP itu dipegang oleh pemiliknya yang asli, dan apabila tidak sesuai berarti e-KTP itu bukan milik yang bersangkutan

Dengan demikian sipemegang kartu tidak bisa mengambil haknya misalnya mendapatkan BLT, Raskin, atau Asuransi.

E-KTP ini selain memiliki fungsi dasar sebagai otentikasi identitas juga dirancang untuk multiguna, tambahnya.

Saat ini pihaknya telah mempersiapkan e-KTP generasi kedua yang akan lebih disempurnakan misalnya dalam hal kapasitas chip yang bisa diperbesar hingga memuat lebih banyak data pemegang e-KTP

E-KTP ke depan juga dimungkinkan untuk menggunakan aplikasi On-Card dimana suatu instansi pemerintah yang melayani publik bisa menamkan program didalam e-KTP sebagai bagian dari sistem yang mereka kembangkan, kata Mustafa

Untuk saat ini ia mengakui e-KTP memang masih sama saja fungsinya dengan KTP Konvensional berbahan kertas karton yang dilaminating dan difotocopy.

Fitur-fitur e-KTP yang serba canggih itu untuk sementara memang masih belum nampak fungsinya namun diharapkan dalam waktu tak lama lagi blangko dan chip hebat yang berada didalam e-KTP tak lagi sekedar hiasan dan benar-benar bermanfaat di seluruh masyarakat.